Pengidap kecanduan game online semakin meningkat. Kebanyakan remaja di Indonesia memainkan game online 24 jam nonstop. Beberapa mengalami gangguan kepribadian. Bagaimana mengatasinya ? Ponpes Nurul Firdaus membuka tempat khusus rehabilitasi mental untuk pecandu game online. Berupaya memperbaiki peralihan fungsi otak yang memicu tindakan impulsif.
Gangguan akibat game online ini termasuk dalam kategori kecanduan non zat. Tidak ada larangan untuk bermain game, tapi akan menjadi masalah jika berlebihan. Bukan salah game-nya, salahkah kontrol diri penggunanya. Remaja Indonesia yang belum bisa memfilter dengan baik mana yang perlu dan tidak perlu. Malah terjebak kemajuan teknologi, padahal game dibuat untuk refresh pikiran saat jenuh.
Remaja Berpotensi Kecanduan Game Online
Melansir dari laman http://gumilar.net/, di Ponpes Nurul Firdaus, sebagian besar pasien dari kalangan remaja. Mereka direhabilitasi akibat kecanduan game. Tahap kecanduan yang memasuki gangguan mental. Jika menilik pada usia, anak-anak dan remaja memang paling rentan goyah kejiwaannya. Remaja yang kecanduan berpotensi mengalami halusinasi kinestetik. Dia seolah-olah sedang memainkan game dalam sebuah ruang.
Gangguan halusinasi ini memicu perilaku impulsif. Sehingga kadang mereka bisa mengamuk dan menunjukkan perilaku eksesif. Perilaku eksesif pada pecandu ditunjukkan dengan belanja knonten-konten yang ditawarkan pada game. Bahkan membelinya dalam jutaan rupiah. Perilaku lain, jika dalam game adu kekuatan, dia seolah-olah ikut di dalamnya. Tanpa sadar melukai diri sendiri.
Kondisi Pasien yang Kecanduan Game Online
Ponpes Nurul Firdaus menawarkan rehabilitasi mental untuk pecandu game online. Beberapa pasiennya mengalami gangguan jiwa akibat memainkan game yang mengandung kekerasan. Bahkan mengalami perubahan emosi, psikis, dan pikiran. Apalagi jika pemain sedang stres, pecandu game akan melimpahkan emosinya hingga diluar game. Parahnya, melampiaskan amarah ke orang lain.
Hal ini berbahaya untuk pecandu game. Lingkungannya semakin mengecil, teman-temannya mulai menghindari. Karena takut dengan tindakan tiba-tiba pecandu. Mereka semakin malas belajar, mudah mengamuk, dan tidak tertarik dengan kehidupan sosial. Fatalnya, tidak ada yang bisa membahagiakan dirinya selain dunia game. Dan mulai berpikir bahwa game adalah kehidupan riilnya.
Pondok Pesantren Satu-satunya Untuk Pecandu Game Online
Ponpes Nurul Firdaus menjadi satu-satunya pondok pesantren yang khusus menangani kecanduan ini. Pasien yang datang mengalami hal buruk dalam kehidupannya. Kondisi sering terjadi kerusakan bagian otak, dimana pecandu tidak bisa mengendalikan diri dan perilakunya. Beberapa jiwanya terguncang karena halusinasi berlebihan. Ada juga yang datang seperti orang linglung, tak tau kemana arah hidup.
Kerusakan area pre-frontal pada otak manusia membuat pecandu hilang kendali. Ada yang tak sengaja disenggol langsung menonjok tanpa ampun. Ada juga yang tersulut emosi karena candaan-candaan biasa. Paling parah jika ada yang kalah dalam game, melampiaskan ke lingkungannya. Tak ada dampak baik yang ditimbulkan game online. Semuanya merujuk pada kerusakan diri pelan-pelan.
Rehabilitasi Mental Bagi Para Pecandu
Di Ponpes Nurul Firdaus, rehabilitasi mental untuk pecandu game online dilakukan rutin. Pasien gangguan jiwa harus menjalani proses tindakan terapi kejiwaan. Melalui cara alternatif dengan hypnotherapi dan ruqyah syar’iyyah. Di dalamnya termasuk, penanaman mental spiritual untuk pengawasan obsesi terhadap game. Tindakan perawatan pasien dilakukan secara intensif dan sistematis.
Program rehabilitasi dilakukan selama 4 bulan. Diisi kegiatan-kegitan untuk charger jiwa dan raga. Semua didasari dengan tindakan secara Islami. Suasananya mendukung untuk melakukan pemulihan jiwa. Pasien tidak diijinkan membawa handphone, bertujuan untuk menjauhkan teknologi sementara waktu. Sehari-harinya dipenuhi kegiatan makna hidup, ketika pulang nanti sadar tindakan apa yang perlu diambil.
Biaya Rehabilitasi Mental di Ponpes Nurul Firdaus
Biaya perawatan sebenarnya cukup mahal dibandingkan download game onlinenya yang gratis. Tapi untuk yang sudah parah, rehabilitasi mau tidak mau harus dilakukan. Terlepas dari biaya, takutnya orang akan salah kira pecandu menjadi gila. Dan berakhir di rumah sakit jiwa. Padahal, Ia hanya perlu pemulihan diri. Menghindar sejenak dari lingkungan yang berkaitan dan merenungkan kesalahan.
Biaya rehabilitasi mental untuk pecandu game online di Ponpes ini mencapai 27 juta rupiah untuk 4 bulan. Dengan rincian untuk makan 3 kali, kuliner 3 kali, satu potong kaus, hypnotherapy, ruqyah syar’iyyah, laundry, guiding and conseling, pemeriksaan dokter, dan alat mandi. Semuanya sudah ditangani, pasien datang langsung menerima pengobatan. Jika terlalu berat, Anda bisa mencicilnya.
Itulah ulasan sekilas tentang Ponpes Nurul Firdaus. Disarankan untuk Anda yang memiliki keluarga, saudara, atau tetangga yang mengalami gangguan jiwa karena bermain game online. Game bisa jadi hal baik jika memanfaatkan dengan tepat. Tapi dampak buruk yang mengikuti dibelakang lebih berbahaya. Tak hanya kesehatan fisik, namun jiwa yang menjadi korbannya.